Laporan Akhir Percobaan 3 M II


 


1. Jurnal [kembali]





A. Alat


      A. Potensiometer

 Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. 
Simbol dan bentuk Potensiometer dapat dilihat pada gambar 9 berikut.
Gambar 9. Bentuk dan Simbol Potensiometer 

Jenis Potensiometer: 
1.      Potensiometer Slider
Potensiometer geser, atau pot geser, dirancang untuk mengubah nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier dan dengan demikian terdapat hubungan linier antara posisi kontak penggeser dan resistansi output.
Mengenal Potensiometer dan Rheostat 
Gambar 10. Potensiometer Geser

2.      Potensiometer Rotary 
Potensiometer putar (tipe yang paling umum) memvariasikan nilai resistifnya sebagai hasil dari pergerakan sudut. Memutar kenop atau dial yang terpasang pada poros menyebabkan penyeka internal menyapu sekitar elemen resistif melengkung. Penggunaan potensiometer putar yang paling umum adalah pot kontrol volume.

Mengenal Potensiometer dan Rheostat 
Gambar 11. Potensiometer Rotary

3.      Potensiometer Trimmer
Potensiometer preset atau trimmer adalah potensiometer tipe "set-and-forget" kecil yang memungkinkan penyesuaian yang sangat halus atau sesekali mudah dilakukan ke rangkaian, (misalnya untuk kalibrasi). Potensiometer preset putar satu putaran adalah versi mini dari variabel resistor standar yang dirancang untuk dipasang langsung pada papan rangkaian tercetak dan disesuaikan dengan menggunakan obeng berbilah kecil atau alat plastik serupa.

Mengenal Potensiometer dan Rheostat 
Gambar 12. Potensiometer Trimmer atau Preset                 

     B. Arduino Uno
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain. 
 
Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :

 

Arduino Uno

Bagian-bagian arduino uno:

-Power USB

Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.

-Power jack

Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.

-Crystal Oscillator

Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.  Jumlah cetak                                menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.

-Reset

Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.

-Digital Pins I / O

Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika (         0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.

-Analog Pins

Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.

-LED Power Indicator

Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.

Bagian - bagian pendukung:

-RAM

RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).

-ROM

ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.

     c. Servo
Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada mesin-mesin industri pintar yang berfungsi untuk mendorong atau memutar objek dengan kontrol yang dengan presisi tinggi dalam hal posisi sudut, akselerasi dan kecepatan, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh motor biasa. Jika Anda ingin memutar dan mengarahkan objek pada beberapa sudut atau jarak tertentu, maka Anda harus menggunakan Servo Motor. Hal ini dimungkinkan dengan kombinasi  motor biasa dan tambahan sensor dalam hal ini berupa encoder untuk umpan balik posisi. Kontroler dari servo motor yang lebih dikenal dengan nama servo drive adalah bagian yang paling penting dan canggih dari sebuah servo motor, karena dirancang untuk presisi tinggi tersebut.

Ketika presisi atau ketelitian pada mesin menjadi hal yang utama pada mesin industri, pemilihan servo motor menjadi hal yang utama. Kemampuan tingkat akurasi/toleransi (high precision positioning) dari  servo motor adalah indikator utama spesifikasi.

Pada proses mesin pabrik, seperti CNC, servo motor pasti dipakai lebih dari 1 unit pada satu mesin sehingga memerlukan adanya PLC seperti Modicon M262 untuk memberikan perintah secara sinkron semua servo motor. Protokol komunikasi yang dipakai harus bersifat open protocol untuk memungkinan plc dan servo motor dari vendor yang berbeda untuk bekerja.





4. Prinsip kerja [kembali]

Pada percobaan 3 kali ini kita membat sebuah rangkaian dimana pada rangkaian ini kita menggunakan arduino uno sebagai mikroprosesornya. Disini kita merangakai rangkaian untuk mengontrol perputaran servo.

Pertama arduino akan menerima inputan dari potensiomenter pada kaki analognya, yaitu pin A0 potensio juga mendapat supply pada masing masing kaki VCC dan GND nya yang terhubung ke board. Pada outputan Arduino yaitu pada pin9 PWM yang akan memberi sinyal ke Servo dari kondisi yang diberika pada Potensiomenter pada kaki Servo kaki VCC dihubungka ke (+) pada board dan GND ke (-) di board. dan kaki inputnya dihubungkan ke outputan kaki arduino yaitu pin9 PWM. Jadi pada arduino kita menginputkan sebuah program. lalu pada arduino akan menyuply tegangan sebesar 5V pada servo, kemudian pada potensio akan mengaatur inputan pada serv apakah akan berputar ke kanan atau ke kiri tergantung dari besar resistansi yang di berikan dari hasil pergeseran potensiomenter.

Untuk menjalankan rangkaian maka dibutuhkan program seperti dibawah, untuk penjelasan setiap baris program sudah di tuliskan pada bagian kanan baris program dengan tanda //

byte pot= A0; //Deklarasi pin A0 untuk
potensiometer
byte motor= 9; //Deklarasi pin 9 untuk motor

int nilai; //Deklarasi variabel nilai
int output; //Deklarasi variabel output

void setup(){ //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi sekali
pinMode(motor, OUTPUT); //Deklarasi motor sebagai OUTPUT
Serial.begin(9600); //Set baud rate 9600
}
void loop(){ //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi
berulang
nilai= analogRead(pot); //Membaca nilai potensiometer
output= map(nilai, 0, 1023, 0, 255);

analogWrite(motor, output);

Serial.print("potensiometer: ");
Serial.print(nilai);
Serial.print(" ");
Serial.print("output: ");
Serial.print(output);
delay(2);
}







Percobaan 3

1. Pada percobaan kitqa menggunakan servo. Apa saja pin yagn ada pada servo tersebut. Kemanakah pin tersebut dihubungkan pada arduino ? Bagaimana pengaruh pengaruh potensio pada servo tersebut?
Jawab : 
Pada servo sendiri memiliki 3 buah pin, diantaranya pin VCC, pin GND dan pin input atau biasa juga disebut pin penerima sinyal masukan. pin VCC dihubungkan ke VCC atau (+), pin GND dihubungkan ke GND atau (-), lalu kaki input dihubungkan ke outputan dari arduino yaitu pin 10, yaitu kaki in/out PWM untuk menerima sinyal outputan dari arduino. Pengaruh potensio pada rangkaian ini adalah untuk mengatur kecepatan servo dimana % resistansi yang diubah pada potensio jika semakin besar maka daya yang diterima kecil maka kecepatannya semakin lambat, lalu potensio juga dapat membalik arah perputaran sercvo itu sendiri karena sinyal input pada kakinya berubah. pada servo sendiri sudah terdapat IC driver untuk motor pada servo sehingga arah perputaran servo dapat diatur dengan mengunakan proram maupun potensio.


2. Diketahui suatu rangkaian dengan besar Vin yaitu 5V, Duty ?Cycle 65% dan frekuensi sebesar 50Hz, carilah Vout, Ton, Toff, Von dan Voff
Jawab : 
a. t on  = 65
b. t off  = 100-65 = 35
c. V on = t on/T x V in
            = 65/100 x 5V
            =3,25V
d. V off = t off/T x 5V
            = 35/100 x 5V
            = 1.75


File HTML : Klik Disini...
Video Rangkaian : Klik Disini...
Program Arduino : Klik Disini...
Library Arduino UNO : Klik Disini...
Data sheet Potensiometer : Klik Disini...
Data sheet Servo : Klik Disini...
Data sheet Bredboard: Klik Disini...
Data sheet Jumper: Klik Disini...









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 BAHAN PORESENTASI UNTUK MATAKULIAH KIMIA 2020 Kelompok 14 Bab 8. Hubungan Periodik Antar Unsur OLEH GERINANDA 2010953004 ...